Pelatihan Kepengasuhan Berbasis Fitrah Tahap ke-4 "Membangun Kesadaran Muslim"
- Ustad Yusuf Utsman Bisa, Lc
PIAT 6 BONDOWOSO-27 November 2023, Berbicara tentang kesadaran ternyata kesadaran itu adalah inti dari kemuliaan manusia, manusia itu mulia karena kesadarannya sehingga kita lihat orang yang menghargai orang akan di hormati orang, sebaliknya orang yang tidak menghargai orang tidak dihormati orang, orang yang tidak menghargai persoalan maka diapun tidak dibantu oleh orang.
Kesadaran merupakan Bahasa yang lazim biasa dibicarakan hanya saja masalahnya kesadaran jarang sekali dibahas tuntas padahal kesadaran itu adalah kompetensi terpenting diatara seluruh kompetensi Pendidikan, Karena perubahan pada manusia itu akan terjadi apabila ada kesadaran.
Rosulullah shallallahu’alaihiwasallam menggambarkan terkait kesadaran dari Annu’man ibni Basyir dia berkata Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda: “perumpamaan orang yang berada di garis batas area perlindungan Allah dan orang yang terjerumus masuk kedalamnya, adalah ibarat sekelompok orang yang berbagi tempat disuatu kapal, Sebagian mereka berada di bagian atasnya dan Sebagian lagi berada di bagian bawahnya. Maka berkatalah orang yang berada di bawah “Kalaulah boleh kami melubangi bagian bawah kapal ini, sehingga kami tidak perlu mengganggu orang diatas kami. Kalau mereka dibiarkan melubangi kapal , binasalah mereka sumua dan kalaulah mereka renggut tangan mereka (selamatlah mereka semua).” (HR. Bukhari)
Hadist diatas menggambarkan tentang hilangnya sesadaran sebagian orang yang berada di kapal bagian bawah, dimana mereka memecahkan masalah seenaknya sendiri, orang yang berada di bawah kapal tersebut sedang membutuhkan air yang persediannnya ada di bagian atas kapal, sehingga apabila mondar-mandir ambil air untuk keperluan mereka di bawah kapal, mereka khawatir mengganggu orang yang ada di kapal bagian atas, muncullah ide dari mereka untuk melubangi bagian bawah kapal agar air dapat keluar dari bawah kapal tanpa perlu mondar-mandir dari atas ke bawah. Namun mereka tidak berpikir bahwa melubangi kapal dapat mengakibatkan masalah yang fatal, Kapal akan karam dan menenggelamkan seluruh orang yang berada kapal.
Kita bisa lihat disini Rosulullah shallallahu’alaihiwasallam sedang berbicara tentang suatu hal penting dalam kehidupan ini yaitu kesadaran, dimana kalau kesadaran itu mati maka berbahaya akan mencelakakan umat manusia namun kesadaran inilah yang melahirkan dakwah, melahirkan kepeduliaan dan sikap-sikap baik terhadap sesama, seseorang itu akan selalu memikirkan tentang orang lain tentang apa yang dia lakukan terhadiap orang lain.
Dari Abu Hamzah, Anas bin Malik radiallahuanhu, dari Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Tidak beriman salah seorang di antara kamu hingga dia mencintai untuk saudaranya apa yang dia cintai untuk dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Jadi sebelum orang itu berbuat terhadap orang lain pikirkan dulu “Apakah kalau saya diperlakukan seperti ini oleh orang, sukakah saya ?“ kalau jawabnya “iya saya suka” maka lakukan itu terhadap orang. Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam mengajarkan kesadaran bahwan orang itu menyukai apa yang kita suka dan membenci apa yang kita benci.
Disaat kita bicara tentang kompetensi Pendidikan, disaat guru mendidik murid, ayah mendidik anak, seseorang yang berdakwah dan seterusnya. ada 5 kompetensi yang membedakan antara Pendidikan dan pengajaran. Seorang pendidik dia ingin mengadakan perubahan terhadap orang, sehingga orang-orang yang dididiknya itu benar-benar berubah.
1. PAHAM : Dia berusaha untuk memahamkan orang
2. YAKIN : Sehingga orang setelah memahami apa yang telah dipelajari maka diyakinkan dengan data, fakta, bukti dengan pendekatan-pendekatan yang bermacam-macam.
3. SADAR : Seseorang sadar akan baiknya yang dia pelajari, akan benarnya yang dia pelajari, akan bermanfaatnya yang dia pelajari.
4. PERBUATAN DAN SIKAP : Perbuatan umunya ada di fisik kelihatan, dirasakan sedangkan sikap perbuatan juga tapi ada di dalam jiwa tidak Nampak
5. PERUBAHAN : Dari akumulasi perbuatan dan sikap maka akan jadi kebiasaan yang baik, yang semula dia tidak sholat jadi sholat maka dia telah berubah.
Adapun pengajaran hanya berfokus pada point 1 yaitu Paham.
Dari kelima kompetensi Pendidik, porosnya adalah yang di Tengah no3 yaitu SADAR, bahwa perubahan perubahan itu akan terjadi disaat kesadaran terbangun, sebelum kesadaran terbangun maka seribu ayatpun sia-sia seribu haditspun sia-sia.
Berikut adalah rangkuman singkat dari begitu banyak pemaparan penting dan bermanfaat untuk pengasuhan yang beliau berikan. maka berakhirlah Pelatihan kepengasuhan berbasis fitrah dimana pada tahap ini para pengasuh berhak menyandang predikat pengasuh senior.
Semoga dari rangkain pelatihan ini tahap 1 sampai tahap 4 akan meningkatkan mutu kepangasuhan di PIAT 6 Bondowoso sebagaimana yang telah di terapkan berpuluh-puluh tahun di Pesantren Al-Iryad Tengaran pusat dan telah berhasil memuaskan Masyarakat dari kualitas para alumninya.
Profil PIAT 6 Bondowoso
Pelatihan Kepengasuhan Berbasis Fitrah Tahap ke-4 "Membangun Kesadaran Muslim"
- Ustad Yusuf Utsman Bisa, Lc
PIAT 6 BONDOWOSO-27 November 2023, Berbicara tentang kesadaran ternyata kesadaran itu adalah inti dari kemuliaan manusia, manusia itu mulia karena kesadarannya sehingga kita lihat orang yang menghargai orang akan di hormati orang, sebaliknya orang yang tidak menghargai orang tidak dihormati orang, orang yang tidak menghargai persoalan maka diapun tidak dibantu oleh orang.
Kesadaran merupakan Bahasa yang lazim biasa dibicarakan hanya saja masalahnya kesadaran jarang sekali dibahas tuntas padahal kesadaran itu adalah kompetensi terpenting diatara seluruh kompetensi Pendidikan, Karena perubahan pada manusia itu akan terjadi apabila ada kesadaran.
Rosulullah shallallahu’alaihiwasallam menggambarkan terkait kesadaran dari Annu’man ibni Basyir dia berkata Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda: “perumpamaan orang yang berada di garis batas area perlindungan Allah dan orang yang terjerumus masuk kedalamnya, adalah ibarat sekelompok orang yang berbagi tempat disuatu kapal, Sebagian mereka berada di bagian atasnya dan Sebagian lagi berada di bagian bawahnya. Maka berkatalah orang yang berada di bawah “Kalaulah boleh kami melubangi bagian bawah kapal ini, sehingga kami tidak perlu mengganggu orang diatas kami. Kalau mereka dibiarkan melubangi kapal , binasalah mereka sumua dan kalaulah mereka renggut tangan mereka (selamatlah mereka semua).” (HR. Bukhari)
Hadist diatas menggambarkan tentang hilangnya sesadaran sebagian orang yang berada di kapal bagian bawah, dimana mereka memecahkan masalah seenaknya sendiri, orang yang berada di bawah kapal tersebut sedang membutuhkan air yang persediannnya ada di bagian atas kapal, sehingga apabila mondar-mandir ambil air untuk keperluan mereka di bawah kapal, mereka khawatir mengganggu orang yang ada di kapal bagian atas, muncullah ide dari mereka untuk melubangi bagian bawah kapal agar air dapat keluar dari bawah kapal tanpa perlu mondar-mandir dari atas ke bawah. Namun mereka tidak berpikir bahwa melubangi kapal dapat mengakibatkan masalah yang fatal, Kapal akan karam dan menenggelamkan seluruh orang yang berada kapal.
Kita bisa lihat disini Rosulullah shallallahu’alaihiwasallam sedang berbicara tentang suatu hal penting dalam kehidupan ini yaitu kesadaran, dimana kalau kesadaran itu mati maka berbahaya akan mencelakakan umat manusia namun kesadaran inilah yang melahirkan dakwah, melahirkan kepeduliaan dan sikap-sikap baik terhadap sesama, seseorang itu akan selalu memikirkan tentang orang lain tentang apa yang dia lakukan terhadiap orang lain.
Dari Abu Hamzah, Anas bin Malik radiallahuanhu, dari Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Tidak beriman salah seorang di antara kamu hingga dia mencintai untuk saudaranya apa yang dia cintai untuk dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Jadi sebelum orang itu berbuat terhadap orang lain pikirkan dulu “Apakah kalau saya diperlakukan seperti ini oleh orang, sukakah saya ?“ kalau jawabnya “iya saya suka” maka lakukan itu terhadap orang. Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam mengajarkan kesadaran bahwan orang itu menyukai apa yang kita suka dan membenci apa yang kita benci.
Disaat kita bicara tentang kompetensi Pendidikan, disaat guru mendidik murid, ayah mendidik anak, seseorang yang berdakwah dan seterusnya. ada 5 kompetensi yang membedakan antara Pendidikan dan pengajaran. Seorang pendidik dia ingin mengadakan perubahan terhadap orang, sehingga orang-orang yang dididiknya itu benar-benar berubah.
1. PAHAM : Dia berusaha untuk memahamkan orang
2. YAKIN : Sehingga orang setelah memahami apa yang telah dipelajari maka diyakinkan dengan data, fakta, bukti dengan pendekatan-pendekatan yang bermacam-macam.
3. SADAR : Seseorang sadar akan baiknya yang dia pelajari, akan benarnya yang dia pelajari, akan bermanfaatnya yang dia pelajari.
4. PERBUATAN DAN SIKAP : Perbuatan umunya ada di fisik kelihatan, dirasakan sedangkan sikap perbuatan juga tapi ada di dalam jiwa tidak Nampak
5. PERUBAHAN : Dari akumulasi perbuatan dan sikap maka akan jadi kebiasaan yang baik, yang semula dia tidak sholat jadi sholat maka dia telah berubah.
Adapun pengajaran hanya berfokus pada point 1 yaitu Paham.
Dari kelima kompetensi Pendidik, porosnya adalah yang di Tengah no3 yaitu SADAR, bahwa perubahan perubahan itu akan terjadi disaat kesadaran terbangun, sebelum kesadaran terbangun maka seribu ayatpun sia-sia seribu haditspun sia-sia.
Berikut adalah rangkuman singkat dari begitu banyak pemaparan penting dan bermanfaat untuk pengasuhan yang beliau berikan. maka berakhirlah Pelatihan kepengasuhan berbasis fitrah dimana pada tahap ini para pengasuh berhak menyandang predikat Pengasuh Senior.
Semoga dari rangkain pelatihan ini tahap 1 sampai tahap 4 akan meningkatkan mutu kepangasuhan di PIAT 6 Bondowoso sebagaimana yang telah di terapkan berpuluh-puluh tahun di Pesantren Al-Iryad Tengaran pusat dan telah berhasil memuaskan Masyarakat dari kualitas para alumninya.