Meringankan kesusahan orang lain dan buruknya sifat pemalas
- Tim media dan IT PIAT 6 Bondowoso
MERINGANKAN KESULITAN ORANG LAIN DAN TERCELANYA SIFAT MALAS
♦ Al Imam Ibnul Qayyim -nama beliau Muhammad bin Abi Bakar wafat 751H-rahimahullahu ta’ala berkata,,
كان شيخ الإسلام ابن تيمية يسعى في حوائج الناس سعياً شديداً ؛ لأنه يعلم أنه كلما أعان غيره أعانه الله
“Adalah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah merupakan pribadi yang selalu berusaha dengan maksimal untuk membantu kebutuhan orang lain. Karena beliau mengetahui bahwa setiap kali beliau membantu orang lain pasti Allah ‘Azza wa Jalla akan menolong (dan membantu) beliau.”
ولذا تجد الكسالى أكثر الناس هماً وغماً وحزناً ، ليس لهم فرح ولا سرور ، بخلاف أرباب النشاط والجد في العمل، أي عمل كا
Sehingga engkau akan mendapati para pemalas itu adalah orang yang paling sering gundah, galau dan bersedih, jarang sekali mereka senang dan bergembira. Berbeda halnya dengan orang orang yang memiliki semangat dan kesungguhan dalam sebuah amalan, apapun bentuknya.”
📚 Sumber: Raudhatul Muhibbin (jilid: 1/hal. 168)
Profil PIAT 6 Bondowoso
Meringankan kesusahan orang lain dan buruknya sifat pemalas
- Tim Media dan IT PIAT 6 Bondowoso
MERINGANKAN KESULITAN ORANG LAIN DAN TERCELANYA SIFAT MALAS
♦ Al Imam Ibnul Qayyim -nama beliau Muhammad bin Abi Bakar wafat 751H-rahimahullahu ta’ala berkata,
كان شيخ الإسلام ابن تيمية يسعى في حوائج الناس سعياً شديداً ؛ لأنه يعلم أنه كلما أعان غيره أعانه الله
“Adalah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah merupakan pribadi yang selalu berusaha dengan maksimal untuk membantu kebutuhan orang lain. Karena beliau mengetahui bahwa setiap kali beliau membantu orang lain pasti Allah ‘Azza wa Jalla akan menolong (dan membantu) beliau.”
ولذا تجد الكسالى أكثر الناس هماً وغماً وحزناً ، ليس لهم فرح ولا سرور ، بخلاف أرباب النشاط والجد في العمل، أي عمل كان
Sehingga engkau akan mendapati para pemalas itu adalah orang yang paling sering gundah, galau dan bersedih, jarang sekali mereka senang dan bergembira. Berbeda halnya dengan orang orang yang memiliki semangat dan kesungguhan dalam sebuah amalan, apapun bentuknya.”
📚 Sumber: Raudhatul Muhibbin (jilid: 1/hal. 168)